“Wonderfull Isra’ Mi’raj: Aku Ingin Merasakan Allah Hadir Saat Aku Jatuh”

Amuntai, Kalimantan Selatan: Kampus STIQ Rakha Amuntai mengadakan kegiatan pada Senin (19/2/2024) yang bertajuk “Wonderful Isra’ Mi’raj: Aku Ingin Merasakan Allah Hadir Saat Aku Jatuh.” Acara ini menghadirkan Al Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun dari Jawa Timur, pendiri pesantren Dalwa, sebagai narasumber utama.

Al Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun

Acara yang dimulai pukul 13.30 WITA ini dihadiri oleh Wakil Ketua II STIQ Rakha Amuntai H. Alfianor,Lc., M.Pd.I,  Kaprodi PBA Dr. Muh Haris Zubaidillah, SQ, M.Pd, Ketua BPPM (Balai Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STIQ Rakha Amuntai H. Abdiansyah, S.Pd.I., MM, serta dosen, karyawan, dan mahasiswa-mahasiswi STIQ Rakha Amuntai.

Al Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun

Dalam ceramahnya, Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun mengajak para jamaah untuk merenungkan makna Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Beliau menekankan pentingnya meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW, seperti kesabaran, ketabahan, dan keteguhan dalam menghadapi berbagai cobaan.

Ketua BPPM H. Abdiansyah, S.Pd.I., MM

Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun juga menyampaikan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami jatuh bangun dalam hidup. Di saat-saat terjatuh itulah, manusia haruslah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Ketika kita jatuh, janganlah kita berputus asa. Justru di saat itulah kita harus semakin dekat dengan Allah SWT. Mintalah pertolongan kepada-Nya dengan penuh keyakinan,” ungkap Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun.

Wakil Ketua II STIQ Rakha Amuntai H. Alfianor,Lc., M.Pd.I

Acara ini ditutup dengan do’a bersama dan sesi tanya jawab. Para jamaah tampak antusias mengikuti acara ini dan mendapatkan banyak pencerahan dari ceramah yang disampaikan oleh Habib Muhammad Alawi bin Segaf Baharun.

Penutupan Kelas Bahasa Arab

Sabtu pagi, tepat pukul 08.30 WITA, Auditorium Lantai 1 STIQ Rakha Amuntai menjadi saksi penutupan acara “Kelas Bahasa Arab” yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari institusi tersebut. Hadir dalam acara tersebut adalah Ketua STIQ Amuntai, Dr. H. Abd Hasib Salim, M.AP, Ketua BPPM STIQ Amuntai, H. Abdiansyah, S.Pd.I., MM, serta tokoh-tokoh lainnya seperti Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Dr. Muh. Haris Zubaidillah, M.Pd, Ketua Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Dony Ahmad Ramadhani, M.Pd.I, dan Ustad M.Syihabuddin S.Pd.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dipercayakan kepada Muhammad Hafidz Al-Faruqi. Setelah itu, dua sambutan penting disampaikan oleh Muallim Dony Ahmad Ramadhani, M.Pd.I dan Muallim Dr. H. Abd Hasib Salim, M.AP.

Dalam sambutannya, Muallim Dony Ahmad Ramadhani, M.Pd.I menggarisbawahi pentingnya proses belajar dalam menghadapi perubahan. Ia menyatakan bahwa belajar membawa transformasi, di mana kemampuan yang awalnya tidak dimiliki dapat terwujud melalui upaya pembelajaran yang tekun. Ia memberi contoh bahwa seseorang yang belajar bersepeda pada awalnya mungkin tidak mahir, namun dengan waktu dan latihan, mereka dapat menguasai keterampilan tersebut. Hal serupa berlaku untuk kemampuan matematika atau bidang lainnya. Meskipun demikian, Muallim Dony juga menegaskan bahwa tidak semua perubahan berasal dari proses belajar.

Sambutan kedua disampaikan oleh Muallim Dr. H. Abd Hasib Salim, M.AP. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa perubahan merupakan hasil dari proses belajar, namun tidak semuanya. Menurut beliau, ada perubahan yang terjadi sebagai hasil dari belajar, namun tidak semua perubahan berasal dari proses belajar.

Acara ditutup dengan kesan hangat dari para peserta yang mengapresiasi pengalaman belajar bahasa Arab yang mereka dapatkan selama periode tertentu. Penutupan “Kelas Bahasa Arab” di STIQ Rakha Amuntai tidak hanya menandai akhir dari satu proses pembelajaran, tetapi juga awal dari perjalanan baru dalam menghadapi perubahan dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan.

Debat Kandidat dan Pemilihan Umum Calon Ketua dan Wakil Dema-Bom STIQ Periode 2023/2024

Audit STIQ, Senin, 5 Juni 2023 – STIQ Rakha Amuntai menggelar Debat Kandidat dan Pemilihan Umum Calon Ketua dan Wakil Dewan Mahasiswa (Dema) Badan Otonom Mahasiswa (Bom) untuk periode 2023/2024. Kegiatan ini diadakan di ruang Audit pada hari Senin, tanggal 5 Juni 2023.

Acara ini diselenggarakan oleh panitia Dema-Bom STIQ Rakha Amunta periode 2022/2023 dengan tujuan untuk memilih pemimpin yang tepat untuk masa jabatan selanjutnya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi STIQ Rakha Amuntai sebagai peserta.

Sebagai pemateri dalam acara tersebut, hadir Muallim Dr. H. Hasib Salim, M.AP, yang merupakan Ketua STIQ Amuntai. Selain itu, ada juga tamu undangan yaitu Muallim Syihabuddin, S.Pd dan Muallim Haris Zubaidillah, S.Q. M.Pd.

Debat kandidat ini terbagi dalam beberapa sesi dengan urutan kegiatan yang telah ditentukan. Dimulai dengan pembukaan oleh panitia, dilanjutkan dengan pembacaan peraturan debat agar semua peserta memahami tata cara yang berlaku.

Sesi pertama dimulai dengan segmen pembacaan visi misi dari masing-masing pasangan calon (paslon). Setelah itu, visi misi tersebut dikritisi oleh moderator, dan paslon diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan.

Sesi kedua adalah sesi pertanyaan antar paslon. Setiap paslon akan saling bertanya mengenai isu-isu terkait kepemimpinan dan program kerja mereka.

Sesi ketiga terdiri dari beberapa segmen pertanyaan. Pertanyaan pertama diajukan oleh moderator, diikuti oleh pertanyaan dari para muallim yang hadir, dan terakhir adalah pertanyaan dari Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM).

Acara ditutup dengan penutupan dari masing-masing paslon melalui pernyataan penutup atau closing statement. Moderator juga memberikan closing statement sebagai penutup acara.

Dalam materi yang disampaikan, Muallim Dr. H. Hasib Salim, M.AP menekankan pentingnya kepemimpinan dalam suatu organisasi. Orang-orang yang jujur, bijaksana, dan mampu mengayomi semua anggotanya menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas kepemimpinan. Debat kandidat ini menjadi momen penting dalam menentukan calon Ketua dan Wakil Dema-Bom STIQ Rakha Amuntai periode 2023/2024 yang memiliki kualitas kepemimpinan tersebut.

Standarisasi Guru Tahsin, Tahfizh, dan Amaliyah Keagamaan SD & SMP se-Kab. HSU oleh STIQ Amuntai

Standarisasi guru adalah seperangkat kriteria atau ukuran untuk menjamin bahwa guru memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Standarisasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan memastikan bahwa setiap guru memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memberikan pembelajaran yang efektif kepada siswa. Standarisasi guru juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan martabat profesi guru.

Guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik dan pembimbing bagi siswa dalam mengembangkan kemampuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan untuk menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat. Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi dan kualifikasi yang tinggi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan demikian, mereka dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan berkualitas bagi siswa.

Rabu, 13 September 2022. Quranic Family (QuFa) Center mengadakan standarisasi guru Tahsin Tahfizh SMP dan SD se-kabupaten HSU, kegiatan tersebut dilaksanakan di hotel minosa yang berlokasi di kota Amuntai.
Kegiatan standarisasi guru tahsin tahfizh ini merupakan langkah yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pengajaran tahsin tahfizh di SMP dan SD se-kabupaten HSU. Dengan adanya standar yang jelas, diharapkan para guru tahsin tahfizh dapat memberikan pengajaran yang berkualitas dan menjadi panutan bagi guru-guru lainnya.

Kegiatan standarisasi ini disambut baik oleh para tenaga pendidik dan dianggap sebagai langkah yang positif dalam meningkatkan kualitas pengajaran tahsin tahfizh.

Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 08:00 sampai 18:00 WITA dan berjalan dengan lancar. Selain itu, Hotel Minosa Amuntai juga menyediakan fasilitas dan pelayanan yang memadai selama kegiatan ini berlangsung. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menjamin kenyamanan para pendidik yang hadir dalam kegiatan ini.

Pengantar Matan Jazary bersama Syekh Samsul Fajeri, Lc.,MA

Menjadi seorang tenaga pendidik sejatinya tidak hanya tentang tampil di hadapan para peserta didik, akan tetapi tenaga pendidik juga perlu memerhatikan kualitas keilmuan mereka, karena hal tersebutlah yang nantinya akan disampaikan kepada peserta didik. Jika seorang tenaga pendidik tidak memahami secara tepat materi yang akan mereka ajarkan, maka tujuan dari pembelajaran tersebut tentu tidak akan tercapai dengan maksimal. Oleh sebab itu tenaga pendidik dituntut untuk terus meningkatkan dan memperbaharui kualitas keilmuan mereka.

Nyatanya hal tersebut telah dipraktikkan oleh tenaga pengajar kegiatan Tahsin, Tahfizh, dan Amaliyah Keagamaan SMP dari STIQ Rakha Amuntai, yang mana di samping mengajar mereka juga terus meningkatkan kualitas keilmuan mereka dengan senantiasa mengikuti berbagai program pelatihan, salah satunya adalah pada kegiatan ini yang membahas tentang Matan Jazary. Matan Jazary sendiri adalah sebuah pengantar terkait apa saja yang wajib diketahui oleh pembaca Alquran. Tentu sebagai tenaga pendidik yang akan mengajarkan ilmu Alquran kepada peserta didik, perlu adanya penguasaan terhadap dasar-dasar dalam membaca Alquran.

Kegiatan ini diisi oleh syekh Samsul Fajeri, Lc.,MA. Beliau adalah dosen tetap di STIQ Rakha Amuntai sekaligus pembina lembaga Quranic Family (QuFa) Center STIQ Rakha Amuntai. Beliau dikenal sebagai pakar Alquran dan pemegang sanad Alquran serta berbagai sanad lainnya (khususnya di bidang kajian Alquran). Dilaksanakan pada Selasa, 6 Desember 2022 dan bertempat di Minosa Resort Hotel yang dimaksudkan agar para peserta mampu fokus terhadap jalannya rangkaian kegiatan.


 

DAURAH ALQURAN SANAD, IJAZAH, SYAHADAH, DAN ILMU TAJWID

Amuntai 28 September 2022. Saat ini, kajian tentang sanad, ijazah dan syahadah dalam Alquran kurang mendapatkan perhatian. Akibatnya pengetahuan masyarakat tentang sanad, ijazah, dan syahadah menjadi kurang populer di kalangan umat Islam khususnya umat Islam di Indonesia. Hanya sebagian kalangan saja yang memahami tentang sanad salah satunya adalah kalangan pesantren khusus tahfizh dan perguruan tinggi khusus Alquran dan perguruan tinggi yang membuka prodi Ilmu Quran dan Tafsir. Sanad, ijazah, dan syahadah menjadi bagian penting dalam tradisi keilmuan Islam. Dengan adanya sistem sanad, setiap ilmu yang diterima umat Islam dari satu generasi ke generasi setelahnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an (STIQ) Rakha Amuntai sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keislaman Swasta (PTKIS) yang juga menjadi satu-satunya PTKIS di Kalimantan yang bercirikan Alquran berupaya mengedukasi mahasiswa dan masyarakat tentang ketiga hal tersebut yang dibingkai dalam kegiatan Daurah Alquran dengan pemateri Ustadz Samsul Fajeri, Lc.,MA. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 September 2022 bertempat di Aula STIQ Rakha Amuntai lantai III dan juga disiarkan secara live.
Husin, M.Pd selaku ketua Quranic Family (QuFa) Center STIQ Rakha Amuntai yang juga menjadi penyelenggara kegiatan berkomitmen untuk selalu memfasilitasi berbagai kegiatan-kegiatan dalam bidang Alquran sehingga bisa menjadi tradisi yang baik di lingkungan STIQ Rakha Amuntai dan searah dengan visi dari STIQ Rakha Amuntai yaitu sebagai perguruan tinggi terdepan dalam memasyarakatkan kajian-kajian Alquran.

Link Kegiatan ada di sini

 

Focus Group Discussion Tentang Pelaksanaan Tahsin Tahfizh dan Amaliyah Keagamaan di 45 SDN se-Kabupaten Hulu Sungai Utara

Amuntai 22 Agustus 2022
Isu tentang brand image dan personal branding di lembaga pendidikan semakin menjadi pusat perhatian pemerhati pendidikan sekolah dan madrasah. Sekolah maupun madrasah semakin giat membuat berbagai kegiatan yang nantinya akan menjadi brand sekolah/madrasah dan menciptakan personal branding bagi siswa maupun guru.
Sebagai usaha untuk memenuhi kedua unsur tersebut, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Qur’an (STIQ) Rakha Amuntai membuat kesepakatan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan tahsin/tahfizh/dan amaliyah keagamaan di 45 Sekolah Dasar Negeri yang ditunjuk secara langsung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Upaya penambahan kegiatan Tahsin/tahfizh/dan amaliyah keagamaan ini didasarkan atas pemenuhan dari harapan orangtua dari siswa/I di sekolah dasar, selain itu karakter masyarakat kabupaten Hulu Sungai Utara yang agamis maka diperlukan upaya-upaya penanaman karakter (personal branding) yang islami.
Husin, M.Pd sebagai utusan dari STIQ Rakha Amuntai yang menghadiri kegiatan tersebut menyatakan kesiapan STIQ Rakha Amuntai dalam memenuhi harapan yang diamanahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan berharap nantinya semua lembaga pendidikan di kabupaten Hulu Sungai Utara bisa memasukkan mata pelajaran tahsin/tahfizh/dan amaliyah keagamaan ke semua jenjang pendidikan.
Sebagai kesepakan awal dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara maka STIQ Rakha Amuntai akan merekrut 90 tenaga pengajar tahsin/tahfizh/dan amaliyah keagamaan yang berasal dari alumni maupun mahasiswa STIQ Rakha Amuntai yang nantinya akan mengikuti seleksi ketat dengan standar kompetensi yang diukur sesuai dengan kriteria tenaga tahsin/tahfizh/dan amaliyah keagamaan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Hulu Sungai Utara Bapak Ahadi Ilhami, Kasi Kurikulum Bapak Bahrudin, Ustadz Asfiannor, Ustadz M.Syihabuddin, Ustadzah Munawwarah dan perwakilan dari Kepala Sekolah Dasar Negeri yang ditunjuk sebagai sekolah tempat pelaksanaan kegiatan tahsin/tahfizh/dan amaliyah keagamaan.

Ngobrol Pintar Diskusi Puasa Dalam Agama-Agama

Amuntai, 15 April 2021. Selama masa pandemi COVID-19 dan diberlakukannya Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan Work From Home (WFH) yang mengharuskan aktivitas perkuliahan tidak dilakukan secara tatap muka, sangat mempengaruhi rancangan pembelajaran, penelitian dan pengabdian yang sudah dirancang oleh dosen. …

Read More