Senin, 13 Mei 2024, pukul 14.00 WITA, Auditorium STIQ Rakha Amuntai menjadi saksi berlangsungnya acara Bedah Buku yang mengangkat topik seputar metode pembelajaran ilmu Nahwu. Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, Ustadz Aminuddin, S.Pd, penulis buku “Metode At-Tarkiz Fi ‘Ilmin Nahwi: Teori Singkat, Padat, dan Mudah Dipahami, Metode Praktis, Simpel dan Menyenangkan”; serta Muallim Dr. H. Nashrullah Muhammad Atha, M.H.I, sebagai pembanding.
Ketua STIQ Amuntai, Dr. H. Abd Hasib Salim, M.AP, membuka acara dengan sambutan yang menekankan pentingnya inovasi dalam metode pengajaran bahasa Arab, khususnya Nahwu, untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan pengajaran di kalangan mahasiswa. Beliau juga mengapresiasi kehadiran para narasumber yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang ini.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua III, Drs. H. Asy’ari H. A. Hasan, Ketua BPPM STIQ Rakha Amuntai, H. Abdiansyah, S.Pd.I., MM, Ketua Prodi IAT, Muallim Dony Ahmad Ramadhani, S.Pd.I, M.Pd.I, Ustadz M. Syihabuddin, S.Pd, serta seluruh mahasiswa dan mahasiswi STIQ Rakha Amuntai.
Dalam presentasinya Ustadz Aminuddin, S.Pd, memaparkan metode At-Tarkiz yang ia kembangkan, menekankan kesederhanaan dan kepraktisan dalam memahami teori-teori Nahwu. Metode ini dirancang untuk membuat proses belajar Nahwu menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Sebagai pembanding, Muallim Dr. H. Nashrullah Muhammad Atha, M.H.I, memberikan pandangannya mengenai pentingnya kreativitas dalam pengajaran Nahwu. Ia menyoroti bagaimana buku ini bisa menjadi referensi yang sangat berguna bagi pengajar dan pelajar Nahwu.
Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tentang ilmu Nahwu, tetapi juga menjadi wadah diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Mahasiswa STIQ Rakha Amuntai berkesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para ahli, sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan praktis.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan seluruh peserta, terutama mahasiswa STIQ Rakha Amuntai, dapat mengambil manfaat dari berbagai pendekatan baru dalam mempelajari dan mengajarkan Nahwu, serta termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang ini.
